Menguak Kasus Vina, Cermin Krisis Multidimensi Begini Kata Dr. Suriyanto Pd, SH.,MH.,M.Kn

Diupdate pada 23 Mei, 2024 5:47

Tayang Kamis,(23/05/2024)
JAKARTA –Borneoindonesianews.com,-Viralnya film “Vina, Sebelum 7 hari” mengundang pro dan kontra di masyarkat. Film yang diangkat dari kisah nyata peristiwa tragedi pembunuhan dan perkosaan bernama Vina Dewi Arsita dan Eky (Muhamad Rizky) yang terjadi pada tanggal 27 Agustus 2016 silam di Cirebon oleh para pemuda anggota geng motor Mooonraker.
Anggy Umbara, sang sutradara film itu mengatakan bahwa tujuan diangkatnya kisah pembunuhan Vina Cirebon bertujuan selain sebagai kampanye anti-bullying juga untuk membantu menguak kasus pembunuhan Vina yang sudah 8 tahun tenggelam.

Film itu sendiri, menurut Anggy Umbara, tidak menayangkan 100% kisah pembunuhan Vina tersebut, namun ada beberapa persen yang sengaja disamarkan seperti nama sekolah, nama geng, tokoh Eky dan beberapa lainnya sehubungan ada beberapa pihak yang tidak berkenan dengan pembuatan film tersebut.
Konon, dalam pembuatan film itu pun pernah mengalami intimidasi dari pihak yang mengaku kepolisian Cirebon baik kepada pihak pembuat film maupun keluarga Vina.
Diputarnya film Vina di bioskop-bioskop Indonesia menguak kembali ingatan kita atas tragedi memilukan pembunuhan terhadap diri Vina 8 tahun lalu di Cirebon.
Kisah tragis pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak geng motor ini sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Delapan tahun berlalu kasus Vina ini ternyata masih ada yang tersisa pelaku belum dihukum, Menurut informasi yang beredar masih ada tiga pelaku utama yang masih menghirup udara segar hingga kini.
Diputarnya film Vina menguak kembali kejadian delapan tahun silam yang sudah hampir terlupakan, para penegak hukum hingga advokat kondang turun tangan kembali.
(Robet T. Silun/Pemred-BI)

Bagikan via:

Berita Milik BorneoIndonesiaNews