Diupdate pada 16 Agustus, 2023 4:20
Tayang Rabu,(16/08/2023)
Nias Barat – Borneoindonesianews.com,- Pada Senin (14/8/2023), dilaksanakan gladi bersih bagi para pentas seni budaya yang mengisi perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 di Istana Negara. Adapun sanggar tari yang tampak pada momen tersebut, perwakilan dari Jakarta, Lampung, dan Nias Barat. Tiga sanggar tari tersebut akan tampil dan menghibur para tamu undangan pada HUT RI, 17 Agustus mendatang.
Menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi masing masing daerah yang dipercaya mempertontonkan tari seni budaya daerahnya dihadapan Presiden, para menteri, banyak pejabat tinggi dan para tamu undangan dari kedutaan berbagai negara. Tiap tahun, peringatan 17 Agustus sangat dinantikan masyarakat Indonesia baik di ibukota dan berbagai wilayah di Indonesia.
Tentu selain identik dengan kemeriahan warna merah dan putih dimana-mana berbagai lomba akan menghiasi tiap lapangan, dan seluruh warga Indonesia akan berbahagia mengisi perayaan peringatan hari kemerdekaan.
Tentu momentum ini menjadi satu kebanggaan bagi kami, wilayah paling ujung di kepulauan Nias. Semoga kontingen Nias Barat yang sudah ada di Jakarta, bisa menampilkan yang terbaik dan membanggakan bagi seluruh warga Kepulauan Nias Umumnya, dan Nias Barat khususnya,” kata Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, lewat telepon genggamnya usai sanggar tari Nias Barat menuntaskan gladi bersihnya.
Kemeriahan yang sama juga dirasakan seluruh penari yang akan tampil di istana 17 Agustus mendatang. Seperti kebanggaan dan kebahagiaan yang diperlihatkan 138 penari dari Nias Barat, dan 12 pendamping yang mempertontonkan pentas seni tarian Bumi Aekhula pada sesi gladi bersih.
Tarian Bumi Aekhula merupakan tarian kolaborasi dari beberapa tarian adat daerah dari Kabupaten Nias Barat diantaranya Tari Moyo, Tari Folaya Saembu, Tari Baluse dan Tari Maena. Tarian Bumi Aekhula sarat dengan makna filosofis dan pesan moral seperti kebersamaan, kerja keras, semangat juang dan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tarian Bumi Aekhula diawali dengan penampilan Tari
Sanggar-Tari-Bumi-Aekhula
Gladi Bersih Sanggar Tari Bumi Aekhula dari Nias Barat yang akan Siap Tampil Memukau pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 78 di Istana Negara, Senin (14/8/2023)//nelly marinda
Pada Senin (14/8/2023), dilaksanakan gladi bersih bagi para pentas seni budaya yang mengisi perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 di Istana Negara. Adapun sanggar tari yang tampak pada momen tersebut, perwakilan dari Jakarta, Lampung, dan Nias Barat. Tiga sanggar tari tersebut akan tampil dan menghibur para tamu undangan pada HUT RI, 17 Agustus mendatang.
Menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi masing masing daerah yang dipercaya mempertontonkan tari seni budaya daerahnya dihadapan Presiden, para menteri, banyak pejabat tinggi dan para tamu undangan dari kedutaan berbagai negara. Tiap tahun, peringatan 17 Agustus sangat dinantikan masyarakat Indonesia baik di ibukota dan berbagai wilayah di Indonesia.
Tentu selain identik dengan kemeriahan warna merah dan putih dimana-mana berbagai lomba akan menghiasi tiap lapangan, dan seluruh warga Indonesia akan berbahagia mengisi perayaan peringatan hari kemerdekaan.
“Tentu momentum ini menjadi satu kebanggaan bagi kami, wilayah paling ujung di kepulauan Nias. Semoga kontingen Nias Barat yang sudah ada di Jakarta, bisa menampilkan yang terbaik dan membanggakan bagi seluruh warga Kepulauan Nias Umumnya, dan Nias Barat khususnya,” kata Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, lewat telepon genggamnya usai sanggar tari Nias Barat menuntaskan gladi bersihnya.
Kemeriahan yang sama juga dirasakan seluruh penari yang akan tampil di istana 17 Agustus mendatang. Seperti kebanggaan dan kebahagiaan yang diperlihatkan 138 penari dari Nias Barat, dan 12 pendamping yang mempertontonkan pentas seni tarian Bumi Aekhula pada sesi gladi bersih.
Tarian Bumi Aekhula merupakan tarian kolaborasi dari beberapa tarian adat daerah dari Kabupaten Nias Barat diantaranya Tari Moyo, Tari Folaya Saembu, Tari Baluse dan Tari Maena. Tarian Bumi Aekhula sarat dengan makna filosofis dan pesan moral seperti kebersamaan, kerja keras, semangat juang dan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tarian Bumi Aekhula diawali dengan penampilan Tari Moyo.
Dalam bahasa Indonesia Tari Moyo disebut dengan Tari Elang yang dibawakan oleh penari perempuan. Sebagaimana gerakan elang yang mengepakan sayapnya tanpa lelah serta ketajaman penglihatan dalam pengintaian melambangkan keuletan, kekuatan, keanggunan dan kebijaksanaan perempuan Suku Nias yang memiliki semangat juang yang tinggi dalam mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan.
Setelah Tari Moyo dilanjutkan dengan Tari Folaya Saembu. Kemudian dilanjutkan dengan Tari Baluse atau Tari Perang, dan ditutup oleh tari Maena. Para penari yang didominasi anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai sekolah di Nias Barat begitu bersemangat dan lincah-lincah.
Satu kebanggaan tersendiri bagi Nias Barat bisa menjadi mengisi HUTRI, namun disisi lain ada beban dan tanggung jawab moral bagaimana, dimana kami harus mampu menyampaikan pesan lewat tarian yang mempertonontoan pesan dan sarat makna,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Nias Barat April Imelda Juita Hia usai menyaksikan gladi bersih di istana negara, Senin 14/8/2023.
Imelda begitu wanita yang tampil enerjik itu akrab disapa mengaku terus memberikan motivasi pada para penari. Agar penampilan anak-anak Nias Barat bisa memukau. Tak jarang dia juga mengaku tegang, kalau pesan yang terkandung dalam makna tarian tidak bisa sampai dengan baik ke masyarakat luas karena waktu yang sangat singkat.
“Kami selaku yang dipercaya untuk tampil tentu akan mematuhi protokol yang ada. Hanya saja dari semua tim penari siap tampil memukau, tapi pesan tidak sampai dengan pas lantaran waktu nya sangat singkat,” ujar wanita yang juga diberikan tanggungjawab sebagai kordinator kontingen Nias Barat, pada perayaan 17 Agustus 2023 di Istana Negara.
Kontingen Nias Barat mendapatkan kehormatan juga dari Garuda Indonesia. Selain mendapatkan fasilitas tiket pesawat 150 orang untuk pergi-pulang (Nias – Jakarta – Nias), kontingen juga mendapatkan fasilitas menginap di anak perusahaan Garuda, di lokasi Garuda Indonesia Training Center, Duri Kosambi sejak 11-23 Agustus mendatang.
(Fatika Daeli)
Editor : Robet T. Silun