Diupdate pada 30 Agustus, 2025 10:54
Tayang Sabtu, (30/08/2025)
Jakarta-Borneoindonesianews.com,-Sabtu sore, 30 Agustus 2025, amarah rakyat pecah di Tanjung Priok. Rumah megah milik Ahmad Sahroni, anggota DPR RI yang dikenal doyan bicara lantang soal tunjangan, porak-poranda digeruduk massa. Ironis, pernyataannya yang “asal bunyi” kini terbayar lunas dengan rumah yang luluh lantak.
Ratusan orang merangsek masuk ke rumah di Jalan Swasembada, Kebon Bawang, setelah menjebol pagar. Lexus hitam dan Tesla Model X yang biasanya jadi simbol kemewahan politik, kini hanya tinggal bangkai berdebu. Dari dalam rumah, kulkas, koper, televisi, hingga brankas ikut raib. Bahkan patung Iron Man ikon gaya hidup modern Sahroni diseret keluar oleh massa.
Sahroni sendiri? Tenang di luar negeri. Sementara aparat di dalam negeri hanya berdiri di kejauhan, seolah menonton sebuah drama rakyat melawan simbol kekuasaan.
Aksi ini bukan sekadar penjarahan, melainkan letupan kemarahan publik. Semua bermula dari ucapan Sahroni yang dianggap menyakitkan: bicara tentang tunjangan di saat rakyat menjerit kesulitan ekonomi. Kata-kata yang semestinya menyejukkan, justru berubah jadi bara yang membakar rumahnya sendiri.
Kisah di Tanjung Priok ini memberi pelajaran satir yang mahal: ketika wakil rakyat gagal menahan lidahnya, maka rakyat pun tak lagi menahan tangannya. Dan rumah mewah pun runtuh, seperti runtuhnya kepercayaan pada mereka yang seharusnya menjadi penyambung lidah rakyat.
“Rumah bisa dibangun kembali, tapi kepercayaan rakyat? Hancur tak bersisa kembali.”
(Robet T. Silun/Pemred-BI)






