Diupdate pada 2 September, 2023 6:41
Tayang Sabtu, (2/9/2023)
Muaradua-Borneoindonesianews.com,- Malang menimpa seorang ibu muda istri bapak YN yang berasal dari Kecamatan Kisam Ilir, Bukannya bahagia yang mereka rasakan atas kelahiran anak pertamanya, melainkan duka yang amat mendalam dirasakan pasangan YN (25) dan RYN (24) pasalnya anak yang dilahirkan YN meninggal dunia.
Diduga Lambannya penanganan persalinan yang terjadi pada RYN hingga mengakibatkan kematian.
Menurut keterangan YN suami dari pasien saat diwawancarai awak media di RSUD muaradua Kecamatan Buay Rawan Kabupaten Oku Selatan mengatakan,” Sekira jam 21.00 WIB istri saya yang bernama RYN merasakan pinggangnya sakit,pegal pegal, dan saat itu juga RYN mengeluarkan cairan bening.
Lanjut YN, Saat itu juga RYN menghubungi HSNH melalui telepon seluler dan mengatakan apa yang dialaminya kepada Ibu Bidan yang berada di desa pengandonan. Ibu HSNH mengatakan itu tanda bahwa RYN mau melahirkan,”Jelasnya
Lebih jauh YN mengatakan sekira pukul 01.00 tepatnya malam rabu 30 Agustus 2023 kakak RYN mendatangi rumah Ibu Bidan yang bernama HSNH dan kakak RYN mengatakan bahwa adiknya akan melahirkan, Tolong bu kalau bisa ibu kerumah dulu.
HSNH malam itu menyanggupi dan iya pun ke rumah RYN di desa tanjung jati yaitu rumah orang tua RYN, Kecamatan Kisam Ilir, Kabupaten Oku Selatan .
Dari malam itu ibu HSNH melakukan pemeriksaan kepada RYN, Mengecek tensi darah dan sebagainya, Selesai memeriksa HSNH mengatakan kepada YN dan beberapa keluarga yang ada saat itu, RYN ini belum waktunya melahirkan karena baru bukaan 6, jelas HSNH.
Singkatnya, Pagi sekira jam 08.00 WIB tepatnya 30 Agustus 2023 HSNH kembali datang YSN untuk menangani pasiennya yang akan melahirkan, HSNH memasang inpus untuk membantu menambah cairan, Dan HSNH pun memanggil rekan seprofesinya untuk membantu.
Padi hingga jam 11.00 WIB YSN belum juga melahirkan,hingga air ketuban kering tetap pasien belum melahirkan.akhirnya ibu HSNH pun mengatakan kalau YSN tidak bisa melahirkan dengan cara normal, YSN harus di operasi sesar.
Keluarga pun setuju kalau YSN di oprasi, Suami pasien YN dan orang tua nya merasa kecewa karena ibu HSNH kenapa tidak dari tadi pagi kalau dia tidak sanggup menangani YSN yang akan melahirkan.
Akhirnya Pasien dirujuk ke RSUD muaradua tanpa menggunakan Ambulans, menggunakan mobil pick up dari Desa Pengadonan ke RSUD berjarak lebih kurang 70 kilometer
“Iya mobil Ambulans tidak ada akhirnya kita menggunakan mobil pick up terbuka pak,”ungkap YN
Diketahui setelah selesai di operasi sesar ternyata hasilnya sangat menyedihkan, keluarga bayi YSN dinyatakan dokter RSUD muaradua telah meninggal dunia
Saat dikonfirmasi melalui telepon seluler oknum Bidan yang berinisial HSNH membenarkan kalau YSN adalah pasien nya, sebelum di rujuk ke RSUD muaradua YSN sebelumnya akan melakukan lahiran di rumah orang tua YSN tepatnya di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Kisam Ilir Kabupaten Oku Selatan.
Namun oleh karena proses melahirkan yang dialami SYN sulit karena bayi nya dalam posisi sungsang sehingga mengalami banyak cairan yang dikeluarkan YSN sehingga tidak dapat melahirkan secara normal, dan akhirnya Bidan HSNH dan temannya menyarankan untuk di rujuk ke RSUD untuk dilakukan operasi sesar.
YSN berdalih saat pasien dirujuk ke RSUD posisi bayi masih dalam keadaan hidup ( detak jantungnya masih ada),dan kami telah melakukan sesuai prosedur “, jelasnya HSNH
Menurut ia terkait mobil Ambulans lagi di pakai pihak puskesmas ke kota muaradua ada keperluan dinas
Berdasarkan keterangan pihak RSUD muaradua melalui sambungan seluler
awak media mengkonfirmasi kepada dr Febri yang menangani operasi sesar terhadap SYN dirinya mengatakan, ketika itu dirinya mendapat laporan dari dr yang sedang jaga (piket) ada pasien ibu hamil dalam keadaan darurat
“Berdasarkan pengecekan pasien (ibu) darah tinggi dan bayi sudah meninggal didalam (kandungan) sebelum operasi ,”tegasnya dr Febri
Editor : Robet T. Silun