Diupdate pada 18 September, 2023 12:43
Tayang Senin, (18/09/2023)
Timor Tengah Selatan-Borneindonesianews.com,- Menindaklanjuti pesan khusus Presiden Jokowi Dodo, saat pelantikan Penjabat Gubernur NTT terkait persoalan stunting dan kemiskinan yang terus terjadi hingga saat ini di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Ayodhia Kalake SH.,MDC, melakukan kunjugan Kerja (KUNKER) Perdana di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur,(NTT), Sabtu (16/09/2023).
Pantauan awak media, PJ.Gubernur NTT bersama rombongan tiba di bumi Cendana sekitar pukul 12 : 30 (Wita), disambut hangat Sekda TTS Drs. Siprianus Edison Sipa dan sejumlah Satuan Perangkat Daerah (SKPD) TTS lainnya tanpa dihadiri Bupati TTS, Egusem Piter Tahun, pasalnya orang nomor 1 dibumi Cendana itu melakukan kunjugan kerja di Desa Oe’ekam Kecamatan Noebeba, dengan agenda perayaan misa Sakramen Krisma di Kapela Seohau yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang.
Usai mendapat penyambutan dengan Natoni adat, PJ.Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, bersama rombongan dilanjutkan dengan diskusi bersama Sekda TTS dan seluruh Pimpinan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) TTS yang hadir, berkembang dari diskusi itu, PJ.Gubernur NTT meminta Kadis Kesehatan TTS, dr. Rya Tahun, memaparkan data terkait angka Stunting yang mejadi isu Nasional, guna mengetahui persoalan stunting yang terjadi di Daerah Kabupaten TTS.
Menjelang kemudian, Bupati TTS, Egusem Piter Tahun, baru tiba di Sonaf Haumeni (Rumah Jabatan Bupati TTS), sekitar pukul 13 :00 Wita, acara protokoler dilanjutkan, kesempatan itu, Bupati Tahun, dalam sekapur sirinya mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, walaupun dihari libur tetapi masih berkesempatan berkunjung di Kabupaten TTS
Kesempatan itu, Bupati Epy, menyampaikan permohonan maaf karena pihaknya mendapat jadwal kunjungan kerja dengan yang mulia Uskup Agung di wilayah selatan Kabupaten TTS, sehingga kunjungan PJ. Gubenur NTT di Sonaf Haumeni So’E- TTS, hanya disambut oleh Sekretaris Daerah ( SEKDA ) TTS dan Pimpinan SKPD TTS.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut PJ. Gubernur NTT, Ayodhia Kalake SH.,MDC, dalam sambutannya, mengatakan baru pertama kali berkunjung ke Kabupaten TTS guna mengidentifikasi semua persoalan yang dihadapi Pemda TTS, dikatakan, setelah mendapat informasi dari kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, pihaknya berjanji akan mencarikan langkah efektif dalam rangka upanya penanganan angka stunting yang dihadapi pemda TTS.
Kaitan dengan sunting yang terjadi di NTT, kata Penjabat Gubernur NTT, bahwa stunting adalah pesan khusus Presiden Jokowi Dodo saat pelantikan dirinya sebagai Penjabat Gubernur NTT, untuk mengatasi angka stunting yang terjadi di NTT, pihaknya juga mengatakan dari hasil diskusi tersebut bersama Kadis Kesehatan, perlu ada terobosan baru dengan suatu upaya yang terintegrasi guna mengatasi angka stunting.
“Khusus stuntig, pemerintah memberikan perhatian khusus untuk kasus stunting, khususnya di NTT, jadi ini adalah tanggung jawab saya, juga tanggung jawab kita semua, langkah pemerintah untuk bisa menurunkan angka stuntig, ini kita akan cari langkah yang efektif, jadi masalah sosial juga cukup tinggi pak, sehingga harus ada upaya yang memang terintegrasi sehingga angka stuntig akan di atasi” katanya.
PJ. Gubernur NTT ini juga, mengakui di wilayah Kabupaten TTS adalah sala satu Daerah penghasil beras yang cukup besar, sehingga pihaknya berharap pemerintah Daerah Kabupaten TTS dapat memberikan perhatian serius terhadap ibu hamil dan anak-anak TTS agar terhindar dari kasus stunting yang di alami saat ini.
” Karena yang saya tau di wilayah ini adalah penghasil beras yang cukup besar, sehingga tentunya ada kewajiban kita untuk perhatikan ibu-ibu hamil dan anak-anak kita semua” harap PJ. Gubernur NTT ini.
Usai melakukan kunjungan kerja di Kabupaten TTS, Penjabat Gubernur NTT bersama rombongan melanjutkan perjalan menuju Kabupaten Belu dengan agenda pertemuan bersama Dirjen Perhubungan Darat guna memantau kondisi lintas batas Negara Republik Indonesia.
(Frid)
Editor : Robet T. Silun