Diupdate pada 12 Agustus, 2024 2:16
Tayang Senin, (12/08/2024)
Ketapang-Brneoindonesianews.com,-Ketapang, Prokopim ,Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, sekaligus sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, yang bergelar adat Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Alexander Wilyo, S. STP., M. Si.
Menutup secara resmi Pekan Gawai Dayak (PGD) X Kabupaten Ketapang, di Rumah Adat Lawang Sembilan Kecamatan Sungai Laur, Sabtu malam (10/8/2024).
Atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, Sekda Alexander Wilyo mengapresiasi pelaksanaan PDG X Kabupaten Ketapang di Kecamatan Sungai Laur, yang telah berjalan dengan sukses dan sangat meriah.
Sekda Ketapang juga mengucapkan selamat kepada Camat Sungai Laur beserta jajarannya, Kapolsek dan Danramil Sungai Laur, Ketua DAD Kecamatan Sungai Laur, beserta seluruh jajaran Panitia.
Hal ini tentu saja membawa dampak positif terhadap nama baik Kecamatan Sungai Laur itu sendiri. Ini adalah bukti bahwa Sungai Laur kompak. Karena seluruh Kades, seluruh unsur masyarakat seperti pengusaha, seluruh tokoh masyarakat – juga terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan PGD X di Kecamatan Sungai Laur ini,” ujar Alexander Wilyo.
Dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat tersebut, lanjut Sekda, berarti PGD X adalah gawai milik kita semua; tidak hanya milik etnis Dayak saja. Oleh karena itu, Sekda Ketapang mengucapkan terima kasih.
Semoga seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang semakin kompak, semakin solid, semakin bersatu untuk melestarikan, untuk menjaga, untuk menegakkan adat dan tradisi leluhur kita,” ujarnya.
Sekda Ketapang Alexander Wilyo pun mengingatkan bagaimana supaya masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak agar bisa berdaulat.
Hari ini kita bisa buktikan bahwa masyarakat adat Dayak di Kabupaten Ketapang ini masih berdaulat, dan tetap berdaulat secara budaya,” tandas Alexander Wilyo.
Dalam sambutanya Sekda Ketapang Alexander Wilyo berpesan, jangan sampai masyarakat adat Dayak meninggalkan adat, budaya, dan tradisi. “Walaupun sekarang di zaman modern, namun ciri khas kita, identitas kita, jati diri kita – jangan kita hilangkan, jangan kita lupakan, jangan kita tinggalkan. Jadi kita harus berdaulat secara budaya,” tandas Sekda Alexander Wilyo.
Sekda Ketapang berharap agar ke depan, seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak harus berdaulat secara ekonomi.
Kabupaten Ketapang ini sangat kaya raya dengan sumber daya alamnya. Oleh karena itu, masyarakat Kabupaten Ketapang hendaknya tidak hanya menjadi penonton, tetapi harus bisa menjadi tuan di tanah sendiri, dan jangan sampai ada masyarakat Ketapang yang mati karena kelaparan, tidak boleh yang ada jatuh miskin di tanah sendiri. Tetapi harus sejajar dengan orang lain, yang sudah lebih dulu maju.
Selain itu, kata Sekda Ketapang masyarakat Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak harus berdaulat secara politik. Karana seluruh warga negara ini punya hak yang sama dalam hal politik, termasuk menjadi pemimpin di tanah sendiri.
Sekda Ketapang berpesan agar masyarakat Kabupaten Ketapang tetap menjaga kekeluargaan, kekompakan, kebersamaan, dan persatuan.
Pada PGD X Ketapang, yang berlangsung dari tanggal 3 – 10 Agustus, diadakan berbagai perlombaan seperti lomba pop singer, lomba tari Dayak kreasi, lomba peragaan busana Dayak, lomba musik sapek, lomba menyumpit, lomba pangkak gasing, lomba tengkuyung berambih, lomba rotan segulung, lomba menumbuk padi, dan lomba memasak tradisional Dayak.
Penutupan PGD X Ketapang secara resmi ditandai dengan pemukulan gong. Untuk memukul gong penutupan PGD X, Sekda Ketapang memberikan kepercayaan kepada Ir. Laurensius Sikat Gudag, Wakil Ketua DAD Ketapang. Dan untuk itu, Sikat Gudag pun memukul gong sebanyak sebelas kali, atau dengan hitungan sebelas lapas.
Penutupan PGD X Kabupaten Ketapang turut dihadiri, antara lain anggota DPRD Kabupaten Ketapang Dapil 2, Staf Ahli Bupati Bidang Staff Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM , Kepala Badan Litbang, Kepala Badan Kesbangpol, Kasat Pol PP, Ketua Darma Wanita Kabupaten Ketapang, Sekretaris Bappeda, para Kepala Bagian dan Kepala Bidang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang, Ketua DAD Kabupaten Ketapang, para Ketua DAD Kecamatan, para Camat, Kapolsek Sungai Lau Ketapang , Danramil Sungai Laur Ketapang para Kepala Desa, para ketua paguyuban ettnis di Kecamatan Sungai Laur, para tokoh adat, dan para tokoh agama, para Ormas Dayak dan sanggar yang ada di Kabupaten Ketapang.
Kepada semua pihak yang terkait dan Masyarakat yang hadir dalam acara penutupan PGD X Ketapang,Sekda Ketapang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar. Sehingga kegiatan ini menjadi sejarah buat manyarakat khususnya Adat Dayak Ketapang.
(Effendi/Kabiro Ketapang)
Editor Utama : Robet T.Silun