Diupdate pada 19 Juli, 2023 12:04
Tayang Rabu,(19/07/2023)
KUALA PEMBUANG-Borneoindonesianews.com,-Dilaksanakan sosialisasi pupuk bersubsidi kepada para kelompok petani di Desa Pematang Limau, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan. Kegiatan berlangsung di aula kantor balai desa setempat, Selasa (18/7).
Sosialisasi tersebut di adakan oleh Perwakilan Pengawas Pupuk Indonesia (PI) Bersubsidi Kabupaten Seruyan, Imam, Perwakilan Dinas Pertanian dan Peternakan Seruyan, Sekdes Pematang Limau, Bondan, pemilik kios pupuk bersubsidi Desa Pematang Limau, Rijael Pahlepi, dan kelompok tani Desa Pematang Limau.
Perwakilan Pengawas Pupuk Indonesia (PI) Bersubsidi Kabupaten Seruyan, Imam mengatakan, bahwa kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Seruyan berdasarkan eRDKK dan keputusan Bupati untuk urea sebanyak 1.045 Ton dan NPK 1.257 Ton yang tersebar untuk 10 kios se Kabupaten Seruyan.
“Sementara untuk pendistribusian pupuk ke kios itu disesuaikan dengan rencana definitif kebutuhan kelompok atau eRDKK,” kata Imam.
Imam berharap, kepada para petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi agar dapat melakukan pemupukan secara bijak sesuai dosis dan aturan yang berlaku.
Sekretaris Desa Pematang Limau, Bondan mengharapkan, agar data kelompok tani dirapikan, data luas sawah petani, dan agar pupuk tidak diperjual belikan.
“Kami juga menghimbau agar para petani nantinya mengambil pupuk sendiri, dan tidak diwakilkan dengan membawa KTP dan KK,” imbuhnya.
Bondan juga menyebut, bahwa untuk satu petani maksimal 2 hektare luasan sawah.
“2 hektare maksimal satu petani dan mendapatkan pupuk Urea 250 kg atau 5 sak, dan NPK 300 kg atau 6 sak,” sebutnya.
Ditempat yang sama, Rijael Pahlepi selaku pemilik kios pupuk di Desa Pematang Limau mengatakan, pihaknya yang bekerjasama dengan Pemdes Pematang Limau melalui Bumdes terkait penerimaan pupuk bersubsidi saat ini belum maksimal didapatkan.
“Padahal, sesuai arahan dari pupuk indonesia (PI) , pupuk itu harus dibagikan oleh distributor ke kios setiap bulan sesuai dengan nilai kontrak yang ada yaitu Urea 258 Ton dan NPK Phonska 312 Ton, sedangkan yang di kirim ke kios Urea 32,5 Ton dan NPK Phonska 38,2 Ton pencapaian baru sekitar 13%.
Namun, kata Rijael Pahlepi, kendala yang ada saat ini karena lambatnya pendistribusian pupuk dari pihak distributor, dan juga kurang memperhatikan ke kios.
“Hal itu terbukti, seperti permintaan kami ke staf distributor melalui via WhatsApp sejak 16 Mei 2023 hingga hari ini belum ada masuk pendistribusian pupuk ke kios kami,” ujarnya.
Rijael Pahlepi berharap, kepada pihak terkait dan distributor PT. Aneka Tani Mandiri (PT.ATM) agar rutin mendistribusikan pupuk ke kios.
“Dan selanjutnya didistribusikan kepada para petani,” jelasnya.
Sementara itu, Surahman selaku Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur mengharapkan, ke depan agar pendistribusian pupuk cepat, dan pada saat masyarakat ingin menggunakan sudah siap.
Padahal selepas masa panen kemaren kami ingin menebus pupuk dan di simpan sebagai cadangan, tapi ketika saya tanya ke kios ternyata belum ada pengiriman dari distributor sehingga membuat saya dan petani lainnya kecewa.
“Kami juga mengharapkan kuota pupuk ditambah, dan pendistribusian atau kedatangan pupuk jangan terlambat lagi,” harapnya.
(Rija’el- Kabiro BI Seruyan)
Editor : Robet T. Silun