Forum Komunikasi Peduli Pemerintahan Papua sampaikan aspirasi Tolak Pejabat Gubernur Papua hasil keputusan TPA .

Diupdate pada 2 September, 2023 8:48

Tayang Sabtu, (02/09/2023)

Jakarta-Borneoindonesianews.com,-
Bertempat di sebuah Resto sekitaran Jakarta timur, sabtu tanggal 2 September 2023, sekelompok tokoh masyarakat Papua yang menamakan diri Forum Komunikasi Peduli Pemerintahan di Papua menggelar presskon untuk menyampaikan Aspirasinya sehubungan dengan adanya sejumlah pemberitaan yang beredar di media cetak dan elektronik yang membocorkan hasil sidang Tim Penilaian Akhir (TPA) pada sidang tanggal 31 Agustus 2023 dengan merilis sejumlah nama Pejabat Gubernur termasuk Provinsi Papua, yang menunjuk PLH Gubernur Papua (Ridwan Rumasukun) sebagai Pejabat Gubernur Papua.
Adapun Aspirasi yang disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Mewakili sebagian besar masyarakat asli Papua MENOLAK hasil kaputusan Tim TPA yang menunjuk saudara Ridwan Rumasukun sebagai Pejabat Gubernur Papua mengingat :

A) Dalam kepemimpinannya sebagai PLH Gubernur Papua ataupun sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Papua di duga telah terjadi Penyelewengan Dana APBD Provinsi Papua Tahun anggaran 2022 sebesar 1,5 Trilyun Rupiah referensi media ( antaranews.com, Nasional kompas.com, Pasificpos.com).

B) Dalam kepemimpinannya sebagai PLH Gubernur Papua (Ridwan Rumasukun ) tidak mampu menyelesaikan masalah Beasiswa bagi Mahasiswa Papua baik yang Sudi di Luar Negeri maupun di dalam Negeri, Hal ini berdampak pada aksi protes yang dilakukan oleh orang tua dan Mahasiswa terhadap kinerja Peumerintah Provinsi Papua yang di komandoi oleh PLH Gubernur Papua.

C) Dalam kepemimpinannya sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Papua Ridwan Rumasukun juga tidak mampu memanage keuangan Daerah maupun Dana Hibah yang digunakan dalam kegiatan PON XX tahun 2022 di Papua, sehingga banyak indikasi penyalahgunaan Keuangan Negara berdasarkan teman BPK dan KPK RI , referensi media ( Jawapos.com, jpnn.com ,beritadati.com, merdeka.com).

D) Dalam kepemimpinannya sebagai PLh Gubernur Papua Ridwan Rumasukun tidak mampu menyelesaikan masalah Penunggakan pembayaran Dana TPP Kasehatan yang manyebabkan terbengkalainya pelayanan kasehatan hingga terjadi demonstrasi damai boleh para Dokter dan tenaga Medis di kantor Gubernur Papua.referensi media (detik.com, Kompas .tv).

E) Ridwan juga tidak mampu menyelesaikan Kisruh Dualisme Direktur RSU Dek II Jayapura antara Dr.Aloistus Giay dengan Dr.Anton Motte, yang berdampak pada pelayanan Kasehatan bagi masyarakat Papua , dan saat Ini saudara Ridwan Rumasukun sedang digugat oleh saudara Anthon Motte pada PTUN Jayapura.refferensi media; (Papua.tribunenews.com, media indonesia.com, portalnawacita.com, ceposonline.com)

F) Dalam masa kepemimpinannya Ridwan Rumasukun tidak mampu menyelesaikan Kisruh perekrutan Majelis Rakyat Papua (MRP) yang dilakukan oleh time seleksi yang diduga mendapatkan intervensi langsung dari Pemerintah dan tidak mewakili Represebtasi Adat.

G) Sebagai PLH Gubernur Papua Ridwan Rumasukun tidak mampir mempertahankan predikat pengelolaan keuangan yang semula mendapatkan predikat WTP ( Wajar Tanpa Pengecualian) manjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) referensi media ; ( viva.co.id, papua.go.id, fokuspapua.com, Pasificpos.com)

2) Sehubungan dengan uraian dan penjelasan di atas berdasarkan Data dan Fakta di lapangan dan terhadap panilaian publik atas kinerja saudara Ridwan Rumasukun ( PLH Gubernur Papua) maka Forum Komunikasi Peduli Pemerintahan menyatakan sikap sebagai betikut :
2.1. Bawa masyarakat Papua sangat mencintai Bapak Joko Widodo , karena Bapak Presiden sangat mencintai Papua, hal Ini terbukti selama 2 periode kepemimpinannya telah mengunjungi Papua ke banyak 17 kali.

2.2. Bahwa dengan rasa kecintaan Bapak tersebut masyarakat Papua merasa dilukai dengan mengangkat Pejabat Gubernur Papua yang bukan orang asli Papua , srhingga pada saatnya di akhir Periodesasi Kepemimpinan Bapak Presiden Ini Kami harapkan dapat meninggal kan Legacy yang baik karena Bapak telah mengangkat Harkat dan Martabat urang asli Papua

2.3. Kami meminta hal tersebut karena kami yakin bawa apa yang telah Bapak Deklarasikan di ufuk Timur Indonesia di Kabupaten Merauke pada tanggal 30 Desember 2015 dalam 7 point yang langsung di tulis dengan tangan Bapak Presiden sendiri dan akan tersimpan dalam kapsul waktu yang akan di buka pada tahun 2085 nanti , yang mana dalam point pertama Bapak manekankan pada peningkatan sumber daya manusia yang kecerdasannya dapet mengungguli Bangsa- Bangsa lain di dunia .Dan hal tersebut telah Bapak lakukan dengan membangun SDM dari Timur Indonesia agar bisa bersaing secara positif dengan saudara- saudara kami di wilayah Barat.

Demikian Penyampaian Aspirasi Kami sebagai Representasi orang Asli Papua yang merindukan adanya perubahan dan kesejahteraan di Bumi Cenderawasih Papua.
Panyampaian Aspirasi Ini di tanda tangani oleh
Ketua umum Hendrik Yance Udah
Perwakilan tokoh agama pdt. Alexander Mauri
Perwakilan Perempuan: Titiak Kusumawati .
Ketua Forum Ke dulu Gubernur Papua harus OAP : Wilfrid Bony Mofu
Ketua Lempeng Papua : Pastor Catto Maury
Ketua Kompaja : Jan Piet Sada.

(Lly)

Editor : Robet T. Silun

Bagikan via:

Berita Milik BorneoIndonesiaNews