Diupdate pada 21 Juli, 2023 10:53
Tayang Jum’at,(21/07/2023)
Rokan Hulu-Borneoindonesianews.com,- Permasalahan stunting atau pemenuhan gizi yang cukup pada bayi dan bayi dua tahun (Baduta) masih menjadi PR yang harus segera diselesaikan bagi Pemerintah, tak terkecuali di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul).
Lewat program yang sinergi dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mulai dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Rohul, BKKBN Rohul sampai lingkup terkecil, yakni setiap aparatur pemerintahan Desa yang ada di Kabupaten Rohul mempunyai tanggung jawab yang sama dalam hal prevalensi penurunan angka stunting.
Desa Teluk Aur, yang berada di Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rohul menjadi satu dari 151 Desa yang ada di Kabupaten Rohul yang saat ini cukup sukses dalam hal penurunan grafik angka stunting. Hal ini dapat dilihat dari statistik yang menunjukkan grafik penurunan yang cukup signifikan.
Lewat konfirmasi media, Kamis (20/7/2023) saat kegiatan sosialisasi yang dilakukan perangkat Desa Teluk Aur bersama Stakeholder terkait dan masyarakat Desa Teluk Aur di Kantor Desa, Kades Teluk Aur, Muslim, SH memberikan keterangan terkait peran Desa Teluk Aur dalam penurunan angka stunting.
“Kami bekerjasama dengan seluruh Stakeholder terkait, seperti TP-PKK Desa, Bidan Desa, seluruh Kasus dan RT-RW serta kader – kader lainnya bersama – sama melakukan pencegahan dan penanganan stunting”, terang Muslim, sapaan akrabnya.
Secara eksplisit Kades Teluk Aur ini juga menjelaskan detail bentuk peran serta perangkat Desa dalam membantu penurunan dan pencegahan stunting.”Kita sudah memberikan suplemen dalam bentuk Vitamin A sesuai dosis kepada total 22 bayi dan baduta”, sebut Muslim. Ditambahkan Kades Teluk Aur ini sehingga sampai saat ini total bayi dan baduta yang bermasalah tinggal lima orang saja.
Tak hanya itu, Program EMO DEMO (Emosional Demonstration) juga diterapkan saat penyuluhan untuk mengubah pola perilaku ibu hamil dan menyusui. Program yang sudah diterapkan di beberapa kota di Indonesia ini terbukti secara signifikan dapat menekan dan mencegah angka stunting di Desa Teluk Aur.
Salah seorang masyarakat yang hadir saat sosialisasi tersebut, wanita berinisial DR (32) sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.”Saya pribadi senang dan bersyukur Kades bersama pihak terkait dapat meneruskan program Pemkab Rohul”, sebut DR.
Ibu dua anak yang salah satu nya masih berusia satu tahun dua bulan ini juga berharap mendapat penyuluhan dari perangkat Desa Teluk Aur.”Harapan kami bersama para ibu yang sedang menyusui pasti agar anak – anak kami dapat bebas dari stunting dan dapat tumbuh kembang sesuai gizi yang cukup”, tutup Ibu dua anak itu.
(Das)
Editor : Robet T. Silun