Diupdate pada 3 Agustus, 2023 5:31
Tayang Kamis,(03/08/2023)
KUALA PEMBUANG-Borneoindonesianews.com,- Bertempat di Ruang Balai Desa Pematang Limau, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan. Camat Seruyan Hilir Heriyadi Zebua, S.Pd, M.M memfasilitasi mediasi sanding data 15 kelompok klaim lahan terdiri dari anggota kelompok klaim dari Desa Pematang Panjang mencocokan data lahan dengan pihak perusahaan HTI PT. BPP yang bergerak penanaman Akasia, Eucalyptus.
Hadir dalam agenda mediasi sanding data itu, Kapolsek Seruyan Hilir, Iptu Robby Sandrajaya, Anggota DPRD Seruyan Drs. Argiansyah, Danramil 1015-09 Seruyan Hilir Letda Supriyono, penerima kuasa masyarakat Hairil Yadi, S.H dan Rusdi, S.Ag, Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Seruyan M.Fahmi Anshari, Manajemen Perusahan Sudiyono, Damang Kecamatan Seruyan Hilir -Timur Ramses Tundan, S.H, Kepala Desa Pematang Limau Syahroni dan masyarakat yang terdampak sengketa lahan tersebut.
Sanding data ini sudah yang kesekian kalinya dilakukan, namun tidak menemukan hasil yang signifikan, atau titik final. Maka dari itu, permasalahan lahan ini berlanjut karena permasalahan ini belum selesai antara pihak Kelompok Klaim dengan pihak perusahaan.
Damang Adat, Ramses Tundan, S.H meminta penyelesaian agar selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Huma Betang dan menjunjung tinggi kearifan lokal agar bisa bersepakat bersama-sama mendapat hak jasa masing-masing serta Lembaga Adat mengharapkan Damai dan tenang dalam penyelesaian permasalahan ini.
“Artinya dapat sama dapat, sedikit sama sedikit yang penting damai tanpa menimbulkan keributan,” imbuhnya.
Kapolsek Seruyan Hilir, Ipda Robby Sandrajaya mengatakan, dalam menyikapi permasalahan ini supaya dilakukan dengan kepala dingin dan persuasif.
“Dengan harapan agar tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan oleh kelompok klaim selama dilakukan mediasi di Pemdes Pematang Limau ini,” ujarnya.
Danramil 1015-09 Seruyan Hilir Letda Inf Supriyono mengajak semua pihak agar menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
“Dengan harapan dan meminta bahwa tidak perlu kelapangan karena faktor keamanan, namun kalaupun harus tetap kelapangan meminta kepada penerima Kuasa dan ketua kelompok agar bisa menjamin kondisi tetap kondusif dan tidak rusuh. Mudahan apa yang kita niatkan hari ini dengan kewajaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Sudiyono selaku penanggung jawab lapangan PT. BPP menjelaskan, bahwa dari mediasi sanding data tadi, dari 15 kelompok yang ada saja juga terjadi tumpang tindih, dan sebagian sudah ada yang terbayar.
“Oleh karena itu, setelah rapat ini kita akan memanggil pihak-pihak yang sudah menerima pembayaran kompensasi Tali Asih tersebut,” ujarnya.
Sudiyono mengatakan, bahwa permasalahan masih belum final, dan nanti akan diselesaikan dengan prinsip Huma Betang.
Nanti kita komunikasikan kembali dengan masyrakat,” jelasnya.
Seharus para pemaku jabatan di daerahnya,malu dengan adanya sengketa lahan mencuat kepermukaan.
Seperti nilai rapot orang sekolah,” Kabupaten Seruyan,rengking satu (1) terbesar sengketa lahan di Provinsi Kalimantan Tengah dan reking dua (2) Kabupaten Lamandau dan rengkin tiga (3) Kabupaten Kotawaringin Timur.
Tiap minggu Kabupaten Seruyan menjadi terending topik pemberitaan media,menceritakan sengketa lahan melulu.
(Rija’el- Kabiro Seruyan)
Editor : Robet T. Silun